Rabu, 26 Oktober 2016

Bimbingan Konseling Agama




Disusun oleh;
Alfanita Nur Mukhlisoh
(1401016021) / BPI. A5
Mata Kuliah : Bimbingan Konseling Agama

 Studi Kasus

Sumber:                                                                                               http://www.sindonews.com
(Minggu,  30 Oktober 2016  −  16:37 WIB)

YOGYAKARTA - Pesta ganja di rumah kos, tiga orang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta di sergap jajaran Satresnarkoba Polresta Yogyakarta. 
Ketiganya ditangkap usai menghisap dua linting ganja yang puntungnya diamankan oleh petugas saat menggerebek rumah kos di kawasan Kota Gede tersebut.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Wd (23) asal Purwodadi, Jawa Tengah, Rn (23), asal Grobogan Jawa Tengah dan Nz (22), juga asal Grobogan Jawa Tengah. 
"Kita dalami informasi adanya mahasiswa yang melakukan pesta narkoba. Kita datangi di rumah kos tersebut kita amankan ketiga pelaku usai menghisap ganja di dalam rumah kos," jelas Kasat Resnarkoba Polresta Yogyakarta Kompol Sugeng Riyadi.
Saat diamankan ketiga pelaku yang sedang dalam kondisi mabuk akibat pengaruh ganja tidak bisa berkutik. Dari tes urine yang dilakukan, ketiganya positif mempergunakan ganja. 
Saat diamankan dari hadapan ketiga pelaku, polisi mengamankan dua puntung linting  ganja habis hisap yang diduga sisa dari pesta ganja dari ketiganya.
Dengan fakta yang didapatkan, petugas langsung melakukan penggeledahan. Dari dalam salah satu kamar petugas menemukan dua bungkus ganja. 
Satu bungkus kertas berisi ganja dengan berat 6,9 gram dan satu bungkus kertas lain berisi ganja seberat 0,5 gram. 
"Dari pengakuan ketiganya, ganja tersebut dibeli secara patungan untuk dihisap bersama-sama. Mereka ini memang tinggal kos di tempat yang sama," tambah Sugeng.
Ketiganya membeli ganja dengan cara beli transver dan ambil alamat. Dari pengembangan yang dilakukan, anggota Satresnarkoba Polresta Yogyakarta akhirnya berhasil mengamankan bandar pemasok ganja kepada ketiga pelaku. 
"Inisial Dn dia warga Yogyakarta, selaku pemasok ganja kepada ketiga mahasiswa," tambah Sugeng.
Kepada penyidik Dn menyebut, ganja diperoleh dengan cara beli putus melalui seorang bandar yang tidak diketahui nama atau identitasnya.
Yang diketahui, ganja dikirimkan dari seorang bandar yang berada di luar Kota Yogyakarta. Dan saat ini Satresnarkoba Polresta Yogyakarta sedang berupaya untuk melakukan pengejaran terhadap informasi tersebut.


Analisis Berita
What   : Narkoba yang dikonsumsi adalah jenis ganja.
Who    : 1. Wd (23) asal Purwodadi, Jawa Tengah,
2. Rn (23), asal Grobogan Jawa Tengah dan,
3. Nz (22), juga asal Grobogan Jawa Tengah.
When     : Sergapan oleh Satresnarkoba Polresta Yogyakarta kepada tiga Mahasiswa itu
dilakukan setelah mendapat informasi bahwa terdapat pesta narkoba.
Where    : Letak pesta narkoba berada di kos kawasan Kota Gede.
Why       : Ketiga Mahasiswa tersebut melakukan pesta narkoba semata karena kesenagan.
How      : Pelaku konsumsi narkoba mendapatkan narkoba jenis ganja mengaku melalui
                pengedar dengan cara beli transver dan ambil alamat. Dibeli secara patungan untuk
                dihisap bersama-sama.

Sumber:
http://www.sindonews.com
Mahadeva Wahyu Sugianto (Minggu,  30 Oktober 2016  −  16:37 WIB)
”Isap di kosan, Tiga Mahasiswa di cokok Polisi”


Observasi
Berhubungan dengan Narkoba. Observasi dan wawancara, yang pernah penulis kunjungi pada rehabilitasi “Rumah Damai” memperoleh hasil bahwa penyebab utama seseorang terjerumus dalam mengkonsumsi narkoba yaitu;
1.      Memiliki rasa ingin “coba-coba” / penasaran,
2.      Pengaruh lingkungan, sosial, tempat, pergaulan, teman dekat dan sekitarnya (negative),
3.      Pengaruh keluarga, dimana kurangnya perhatian dan kasih sayang terhadap Anak (konflik),
4.      Kurangnya bimbingan, pengarahan serta pengetahuan yang diberikan kepada Anak,
5.      Lemahnya dalam memegang pedoman untuk kehidupan (Agama) serta
6.      Memiliki rasa senang dan bebas setelah mengkonsumsi narkoba, tidak ada beban.
Solusi
   Memberikan bimbingan yang merupakan bantuan yang diberikan kepada rangka upaya menemukan pribadi mengenal kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya; mengenal lingkungan yangmana membantu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, ekonomi, budaya, serta alam yang ada; merencanakan masa depan yakni mempersiapkan diri untuk langkah yang dipilih (individu) serta kariernya dimasa depan.
       Fungsi bimbingan yang terkait dengan hal ini adalah;
1.      Fungsi kuratif atau korektif yaitu membantu individu memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
2.      Fungsi preservatif yaitu membantu individu menjaga agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik menjadi baik dan kebaikan itu bertahan lama.
3.      Fungsi depelomental atau pengembangan yaitu membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik sehingga tidak memungkinkan menjadi sebab munculnya masalah baginya.
Tahap-tahap dalam bimbingan konseling Islam sebagai berikut;
1.        Meyakinkan individu tentang hal-hal berikut (sesuai kebutuhan) seperti; posisi manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, status Manusia yang harus tunduk kepada Allah, patuh kepada Allah (menjauhi segala larangan – menjalankan segala kewajiban sebagai Hamba Allah) dan semua yang berkaitan dengan masalah Agama tugas konselor hanyalah membantu individu sendiri yang harus berupaya sekuat tenaga serta kemampuan untuk hidup sesuai dengan tuntunan agama.
2.Mendorong dan membantu individu memahami dan mengamalkan ajaran Agama secara benar.
3.Mendorong dan membantu individu memahami serta menngamalkan iman, islam dan ihsan.

Referensi
Ema Hidayat, Optimalisasi BKI bagi PMKS. Semarang:2013. Hlm.11-18
Anwar Sutoyo, Bimbingan Konseling Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Tidak ada komentar: