TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
OBSERVASI DI MAN KOTA TEGAL
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR
”Diajukan Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling”
Dosen: Anila Umriana, M.Pd.
Disusun Oleh:
Alfanita Nur Mukhlisoh
(1401016021)
BPI A.5
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016
LAPORAN EVALUASI
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR
(STUDI KASUS DI MAN KOTA TEGAL)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dimana dalam UU Sisdiknas disampaikan pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan sarana belajar dan proses
pembelajaran agar, peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya dan
menegaskan bahwa konselor adalah pendidik. Selain itu dinyatakan bahwa
paradigma pembiasaan yang harus dibangun adalah pemberian keteladanan,
pembangunan kemauan dan pengembangan kreativitas dalam konteks kehidupan sosial
kultural sekolah. Dan setiap satuan pendidikan formal dan non-formal menyediakan sarana dan prasarana.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 tahhun 2007 tentang standar
pengelolaan dimana sekolah harus memiliki rencana kerja sekolah (RKS), yang
disana terdapat program pengembangan diri yang mencakup tugas pelayaanan
bimbingan dan konseling.
Menurut Marsudi (2003:113),bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program
yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu
individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan
kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta
mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil keputusan sehingga yang
bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka evaluator memiliki ketertarikan yang tinggi
untuk melakukan penilaian tentang program bimbingan konseling karir dengan
mengambil studi kasus di MAN Kota Tegal.
B.
Tujuan Evaluasi
Sesuai
dengan fokus penilaian yang ada di atas, maka tujuan dari penilaian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui konteks program bimbingan dan konseling karir yang
dilakukan di MAN Kota Tegal.
2.
Untuk mengetahui input atau masukan pada program bimbingan dan
konseling karir di MAN Kota Tegal yang dilakukan.
3.
Untuk mengetahui proses dalam program bimbingan dan konseling karir
di MAN Kota Tegal yang dilakukan.
4.
Untuk mengetahui produk atau hasil program bimbingan dan konseling
karir di MAN Kota Tegal.
C.
Sasaran Evaluasi
Adapun sasaran atau obyek evaluasi difokuskan pada keterlaksanaan
layanan bimbingan dan konseling karir di MAN Kota Tegal yang meliputi empat
komponen yaitu context,input, process, product (CIPP).
D.
Pendekatan atau Model Evaluasi
Dalam evaluasi ini menggunakan model evaluasi CIPP. Model evaluasi
ini dikembangkan oleh Daniel Stuffleabem, dkk (1967) di Ohio State University.
Model CIPP adalah model evaluasi yang merancang program yang dievaluasi sebagai
sebuah sistem.
Alasan menggunakan model ini yakni karena model ini bersifat
mendasar, menyeluruh dan terpadu serta dapat melakukan perbaikan selama program
berjalan maupun dapat memberikan informasi final.
Evaluasi program bimbingan konseling karir di MAN Kota Tegal
terfokuskan pada empat komponen sesuai pada model evaluasi CIPP yaitu pada konteks,
masukan, proses dan hasil, karena adanya saling keterkaitan.
E.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam evaluasi ini
adalah observasi dan wawancara.
F.
Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dilakukan dengan teknik kualitatif yaitu
digunakan untuk menganalisa data hasil wawancara dan observasi serta digunakan
untuk memperkaya informasi mengenai aspek produk.
BAB II
PELAKSANAAN DAN HASIL EVALUASI
A.
Tahap Persiapan Evaluasi
1.
Menetapkan aspek-aspek yang di evaluasi
Aspek-aspek
yang dijadikan sasaran evaluasi adalah keseluruhan program bimbingan dan konseling
karir yang di laksanakan di MAN Kota Tegal, meliputi; layanan informasi dan
layanan konseling serta layanan sarana dan prasarana pendukung kegiatan dalam
program bimbingan dan konseling karir.
2.
Menetapkan kriteria keberhasilan
a.
Konteks, evaluasi bimbingan dan konseling karir di MAN Kota Tegal.
b.
Input, Guru BK dan Siswa-siswi MAN Kota Tegal.
c.
Proses, kegiatan bimbingan dan konseling karir di MAN Kota Tegal.
d.
Hasil, keterlaksanaannya layanan program bimbingan dan konseling di
MAN Kota Tegal dengan baik, individu mampu memahami dan berbuat atas dasar
pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan,
pendidikan, dan waktu luang, serta dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan,
mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan karirnya.
3.
Menetapkan alat atau instrumen evaluasi
1.
Untuk mengevaluasi context evaluasi, dilakukan dengan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan suatu objek dengan teknik wawancara dan observasi.
Wawancara dilakukan kepada salah satu Guru BK di MAN Kota Tegal yang bernama
Pak. Dik. Adapun draf wawancara sebagai berikut;
1)
Berapakah jumlah guru BK di MAN Kota Tegal?
Jawab: “Alhamdulillah,
ada empat diantaranya ada Pak. Shobirin, Bu. Anis, Bu. Titi dan Saya sendiri.”
2)
Berapakah jumlah Siswa-siswi untuk saat ini, di setiap kelasnya dan
terdapat berapa kelas untuk belajar Siswa-siswi di MAN Kota Tegal?
Jawab: “Alhamdulillah,
meningkat. Jadi, setiap kelas terdapat 42 Siswa-siswi dengan masing-masing
jumlah kelas (X,XI,XII dengan jurusan IPA, IPS dan Agama) ada 10 kelas dan
total ada 30 kelas.”
3)
Apakah efektif saat proses kegiatan bimbingan dan konseling berlangsung ke
setiap kelas dengan jumlah Siswa-siswi yang lumayan banyak sedangkan guru BK
hanya empat orang?
Jawab: “Sebetulnya
ya kurang efektif. Karena, untuk ukuran normalnya satu guru BK melakukan
bimbingan dan konseling karir yaitu bertanggung jawab pada tujuh atau delapan
kelas. Namun, berhubung hanya terdapat empat guru BK jadi, conditional
saja yakni bertanggung jawab mulai dari enam hingga sembilan kelas.”
4)
Apa saja macam-macam atau fokusan dalam bimbingan dan konseling di MAN Kota
Tegal?
Jawab: “Disini macam-macam
bimbingan dan konselingnya ada beberapa bimbingan diantaranya; bimbingan
konseling belajar, konseling bimbingan karier dan bimbingan konseling pribadi
(bagi Siswa-siswi yang bermasalah).”
5)
Apakah dalam memberikan bimbingan dan konseling terdapat waktu atau jam
tersendiri pak?
Jawab:“Tidak, disini conditional
saja. Apabila terdapat jam pelajaran yang kosong maka dilakukan bimbingan
dan konseling karir, seringnya di sela waktu setelah olahraga.”
6)
Bagaimana respon Siswa dan siswi terhadap bimbingan dan konseling karir?
Jawab: “sebagian ada
yang sangat antusias dengan adanya program ini, sebagian ada juga yang tidak
peduli dengan hal tersebut atau bahkan hanya mengikuti teman-temannya.”
a.
Untuk mengevaluasi input evaluasi dilakukan dengan observasi.
Dimana Siswa-siswi dalam penilaian diri dan mengembangkan
keterampilan-keterampilan dengan sarana dan prasarana serta kegiatan yang ada
di MAN Kota Tegal.
b.
Untuk mengevaluasi proses evaluasi dilakukan dengan observasi dan
wawancara. Dalam observasi yakni evaluator mengobservasi kesesuaian antara program
dengan pelaksanaan dan mengobservasi keterlaksanaan program. Sedangkan, dalam
wawancara dimana untuk mengetahui hambatan yang ditemui dalam bimbingan dan
konseling karir. Berikut ini teks wawancaranya;
Saya:”Hambatan-hambatan apa
sajakah yang di temui selama proses bimbingan dan konseling karir dilaksanakan?”
Jawab:“sudah jelas kurangnya guru BK, pengaruh teman-teman, pengaruh
orangtua. Dimana, keduanya berbeda pandangan dan arahan dengan guru BK.”
c.
Untuk mengevaluasi hasil evaluasi dilakukan dengan teknik analisis
kualitatif yakni digunakan untuk memperkaya informasi mengenai aspek produk.
Dalam evaluasi hasil bertujuan untuk menilai pencapaian program selama
pelaksanaan program dan sebagai sebuah kesimpulan.
B.
Tahap pelaksanaan evaluasi
1.
Profil singkat lembaga
Evaluasi di lakukan di MAN Kota Tegal yang berlokasi di jalan
Pendidikan Pesurungan Lor Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah. Kode pos 52117.
Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang cukup berkembang dan diminati.
Hal ini terlihat pada jumlah Siswa-siwsi yang setiap tahun mengalami
peningkatan yakni dari tiga puluh dua Siswa-siswi menjadi empat puluh dua
Siswa-siswi dalam periode 2011 sampai 2016.Kemudian, jumlah guru BK di MAN Kota
Tegal terdapat empat Guru. Fasilitas yang dimiliki MAN Kota Tegal, sebagai
berikut;
1.
30 ruang kelas (X,XI,XII) Siswa-siswi untuk belajar dengan
masing-masing kelas terdapat jurusan IPA ada 4 kelas, jurusan IPS ada 4 kelas,
dan jurusan Agama ada 2 kelas.
2.
Ruang Guru
3.
Ruang TU
4.
1 laboratorium komputer
5.
2 laboratorium bahasa
6.
1 laboratorium komputer
7.
1 ruang musik
8.
1 ruang kesenian atau keterampilan
9.
1 ruang koperasi
10.
2 kantin
11.
1 ruang BK
12.
1 Masjid Nurul Hikmah
13.
1 Gedung perpustakaan (AC)
14.
12 Kamar mandi Siswa-siswi
15.
2 Kamar mandi khusus Guru-guru
16.
Hotspot area MAN Kota Tegal
17.
Lapangan olahraga dimana tersedia ring basket, bak pasir untuk
lompat jauh, ring besi untuk melatih kekuatan otot tangan, meja permainan bola
ping-pong, net bola voly, 2 gawang sepak bola.
Dengan
berbagai macam ekstrakulikuler diantaranya;
1.
Pencak Silat
2.
Karate
3.
Bola Voly
4.
Bola Basket
5.
Sepak Bola
6.
Futsal
7.
PMR
8.
Rohis
9.
Tata boga
10.
Musik
11.
Busana
12.
Ping-pong
13.
Pramuka
Program BK di MAN Kota Tegal mendapat
perhatian yang cukup baik dari berbagai pihak, baik Siswa-siswi maupun personil
sekolah yang lain. Hal ini ditandai dengan Siswa-siswi yang terarahkan dalam
prospek pandangan kedepan dan dapat menilai diri serta mampu mengembangkan
keterampilan-keterampilannya. Sehingga,menjadi lebih bersemangat.
2.
Gambaran tentang proses evaluasi dilakukan, meliputi;
1)
Waktu evaluasi yakni dilakukan selama dua hari, yaitu pada
hari/tanggal jumat, 9 Desember 2016 dan
sabtu, 10Desember 2016. Langkah-langkah yang dilakukan evaluator adalah mengobservasi
di lingkungan MAN Kota Tegal, mewawancarai salah satu guru BK dan mencatat
data-data yang di perlukan, menganalisis mengevaluasi data yang telah di
peroleh, dan memberikan kesimpulan atau hasil akhir dalam evaluasi.
2)
Tempat evaluasi di MAN Kota Tegal.
3)
Prosedur yang dilakukan secara bertahap.
4)
Proses pengumpulan data dengan pengamatan atau observasi dan
wawancara.
C.
Tahap analisa hasil evaluasi
1.
Temuan lapangan
Berdasarkan
evaluasi yang dilakukan, diperoleh sebagai berikut;
1)
Hasil wawancara dengan guru BK di MAN Kota Tegal
2)
Hasil observasi di lingkungan MAN Kota Tegal
2.
Analisa data
1)
Siswa-siswi antusias dengan adanya kegiatan bimbingan dan konseling
karir yang ditujukan sebagai arahan atau prospek kedepannya yang lebih baik
dalam penilaian diri dan mengembangkan keterampilan.
2)
Orangtua termasuk salah satu pendukung bagi Siswa-siswi.
Kesimpulan, guru BK dan orangtua sangat memberikan pengaruh dalam
dukungan dan arahan untuk prospect kedepannya. Jadi, antara guru BK dan
orangtua harus memiliki kerjasama yang searah. Apabila, tidak searah maka, akan
berdampak negative bagi Siswa-siswi.
3.
Hambatan-hambatan pelaksanaan program
Berdasarkan
temuan dilapangan, pengelola program mengalami beberapa hambatan atau kendala
dalam menjalankan program BK karir di MAN Kota Tegal, yaitu;
1)
Kurangnya waktu yang pasti untuk melaksanakan bimbingan dan
konseling karir.
2)
Masih perlunya menimba ilmu untuk guru-guru BK mengenai BK itu
sendiri. Dimaksudkan, agar dalam proses bimbingan dan konseling karir kepada
Siswa-siswi lebih maksimal.
3)
Minimnya Guru bimbingan dan konseling karir.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan observasi
dan wawancara yangmana memfokuskan pada Bimbingan dan Konseling Karir maka
dapat ditarik kesimpulan;
1)
Pentingnya bimbingan dan konseling karir untuk Siswa-siswi MAN Kota
Tegal.
2)
Perlunya tambahan untuk guru BK di MAN Kota Tegal.
3)
Membutuhkan waktu tersendiri untuk dilakukannya bimbingan dan
konseling kepada Siswa-siswi di MAN Kota Tegal.
B.
Keputusan
Berdasarkan
temuan dan hasil analisa maka dapat diambil keputusan bahwa;
1)
Pelaksanaan layanan orientasi karir sangat dibutuhkan Siswa-siswi
MAN Kota Tegal
2)
Pelaksanaan layanan konseling karir dinilai kurang efektif yakni
ditandai dengan kurangnya guru BK dan waktu tersendiri untuk dilakukannya
bimbingan dan konseling karir di MAN Kota Tegal. Oleh karena itu, perlunya
ditata ulang dan dilakukan perbaikan.
C.
Hambatan evaluasi dan Saran-saran
1.
Hambatan
yang dialami selama proses evaluasi adalah:
1) Tahap perencanaan evaluator mengalami kesulitan dalammelaksanakanbimbingankonselingkarirkarenakurangnyatenagakerjauntuk guru BK.
2) Tahap pelaksanaan evaluator tidak dapat melaksanakan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan karena waktu yang adasangat conditional.
2.
Saran dan
rekomendasi, sebagai berikut;
1)
Alangkah
lebih baiknya apabila untuk kegiatan dalam pemberian bimbingan dan konseling karir
diberikan atau ada jam tambahan khusus.
2)
Kepada pihak
kepala sekolah hendaknya dari pihak guru BK memberikan usulan agar menambah jam
khusus untuk pemberian bimbingan dan konseling karir.
3)
Perlunya
bagi guru BK menambah dan menimba ilmu terkait BK agar kedepannya dalam program
dan layanan BK karir mampu lebih baik lagi.